NAMA : ESTRI AYU ADININGSIH
NIM/PRODI : 5151211024/ BIMBINGAN DAN KONSELING
Pemecahan
Masalah Menggunakan Teori Belajar Classical Conditioning
Dan
Operant Conditioning
1.
Classical Conditioning (Ivan Pavlov)
Menurut
teori classical conditioning, respon atau tingkah laku baru akan terjadi secara
otomatis jika terdapat stimulus baru.
Permasalahan
: Seorang
siswa tidak mempunyai semangat belajar yang tinggi ketika dirumah, ia merasa
malas ketika disuruh orang tuanya untuk belajar ketika dirumah. Namun ketika dia di sekolah dia sangat antusias sekali
dalam mengikuti proses pembelajaran di kelasnya.
Pemecahan : Kemudian orang tua siswa itu mencoba untuk mendesain
tempat belajar dirumah senyaman dan sebagus mungkin agar anaknya dapat
bersemangat ketika belajar dirumah, namun anak tersebut juga tetap tidak
bersemangat belajar, setelah itu orang tuanya sering menasehati dan mencoba
untuk mendampingi anaknya belajar dan memperlakukan anaknya dengan hangat.
Setelah itu ketika dirumah anaknya kembali bersemangat dalam belajar seperti
dia bersemangat belajar ketika di sekolah.
2. Teori Operant Conditioning
Teori Operant
Conditioning berpandangan bahwa belajar adalah pembentukan perilaku otomatis
yang diperkuat atau diperlemah oleh consequence atau antecendence.
Edward
Skinner
Permasalahan
: Seorang
anak malas mengerjakan pr, dia selalu mempunyai banyak alasan untuk tidak
mengerjakan pr tersebut.
Pemecahan
: Kemudian jika
anak tersebut mengerjakan PR dan hasilnya bagus orang tua nya memberikan hadiah
kepada anak tersebut, sedangkan jika sang anak tidak mengerjakan PR nya maka
orang tuanya akan memberikan sanksi kepada anak tersebut. Kemudian anak
tersebut kemudian berusaha agar ia bisa mengerjakan PR nya dengan baik agar
orangtuanya memberikan hadiah untuknya.
Skinner
Permasalahan
: Seorang
siswa mengalami peringkat 10 besar di kelas namun ia ingin sekali agar ia
menduduki peringkat 1 karena ia ingin lebih unggul di antara teman-teman
sekelasnya.
Pemecahan
: Anak
tersebut semakin bersemangat dalam belajar agar ia bisa menduduki peringkat 1.
Kemudian tanpa ia sadari setelah dia berhasil menduduki peringkat 1 pada semester
selanjutnya, orangtuanya memberikan pujian dan hadiah, padahal ia tidak tahu
kalau orangtuanya akan memberikah hadiah itu. Kemudian ia berusaha
mempertahankan peringkat pertamanya itu agar ia selalu mendapatkan pujian atau
hadian dari orangtuanya.